2 Pendahuluan
Trikoepitelioma
merupakan tumor jinak pada adneksa kulit yang menyerang folikel pilosebaseus.
Terdapat gene yang terlibat pada tipe familial trikoepitelioma yaitu pada pita
kromosom 9p21.(2) Prevalensi
pasti belum dapat diketahui. Di Amerika Serikat, suatu laboratorium dermatologi
melaporkan terdapat 2,14 dan 2,75 kasus per tahunnya (9000 spesimen). Baik
laki-laki maupun perempuan dapat terkena, akan tetapi karena pada laki-laki
jarang dikeluhkan sehingga sebagian besar pasien adalah wanita. (2,3)
Definisi
Trikoepitelioma
(TE) adalah tumor jinak pada adneksa kulit.(2,6) Literatur lain
menyebutkan TE adalah tumor jinak hamartomatous dari
folikel pilosebaseus yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa
remaja dimana lesi terdapat pada muka, jarang pada kulit kepala, leher dan
badan.(3)
2 Epidemiologi
Prevalensi
pasti belum dapat diketahui. Di Amerika Serikat, suatu laboratorium dermatologi
melaporkan terdapat 2,14 dan 2,75 kasus per tahunnya (9000 spesimen). Baik
laki-laki maupun perempuan dapat terkena, akan tetapi karena laki-laki jarang
dikeluhkan sehingga sebagian besar pasien adalah wanita.(2,3)
Umumnya
mengenai awal usia dewasa tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada anak-anak.
Bahkan pada satu penelitian dilaporkan trikoepitelioma tipe desmoplastik
terjadi sebagai lesi kongenital. Biasanya timbul pada saat atau setelah masa
pubertas. Tumor ini juga dapat mengenai semua ras.(2,3)
2 Etiologi
Kasus
yang diturunkan secara familial muncul sehubungan dengan adanya mutasi gen yang
disandi oleh supresi tumor pada pita kromosom 9p21. Gen yang terlibat dalam
karsinoma sel basal (PTCH, human patched gene yang terdapat pada pita kromosom
9q22.3) juga berperan dalam patogenesis TE.(2,3)
Pasien
dengan sindrom Brooke-Spiegler mempunyai kecenderungan terkena tumor adneksa
kulit yang multipel seperti silindroma, TE dan spiradenoma. Gen yang
bertanggungjawab adalah gen CYLD (gen cylindromatosis) yang berlokasi pada
kromosom 16q12-q13.(2,3)
Hal
tersebut di atas mungkin saja terjadi karena kedua salinan gen saling
mempengaruhi satu sama lain sehingga menghasilkan tumor yang berbeda.(3)
2 Patofisiologi
Gen
yang berhubungan dengan TE tipe familial adalah lengan pendek dari kromosom 9.
Karena beberapa gen supresor tumor berada pada area ini (misalnya p16, p15, dan
gen pada sindrom nevus sel basal), maka gen untuk perkembangan TE tipe familial
juga menyandi supresor tumor. Jika dirubah, proliferasi seluler akan meningkat
karena kurang baiknya fungsi atau bahkan ketiadaan dari supresi tumor. Dengan adanya
angka yang signifikan dari sel Merkel dalam sarang tumor dan deteksi positif
sarung dari dendrosit CD34 di sekeliling sarang tumor, ini menunjukkan bahwa
diferensiasi TE mengarah atau berasal dari struktur rambut, terutama dari
tonjolan rambut. Jarang sekali tumor yang menyerupai TE dilaporkan mengenai
hewan.(2)
2 Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan melalui:
1. Anamnesis
Pasien
datang biasanya dengan keluhan kosmetik, tidak gatal, tidak nyeri, tidak panas
tapi hanya tidak nyaman.
2. Pemeriksaan
fisik
Dari
pemeriksaan dermatologis, akan didapat wujud kelainan kulit sebagai berikut:
·
Papul atau nodul single
atau multiple yang tumbuh lambat.
·
Lesi biasanya berderet,
bentuk papul atau nodul dengan diameter 2 – 5 mm (dapat mencapai 5 mm pada muka
dan telinga, bahkan dapat berukuran 2 – 3 cm di tempat lain), konsistensi
keras, bagian tengah dapat membentuk cekungan, bilateral dan jarang terjadi
ulserasi.
·
Lesi sewarna dengan
kulit, tapi terkadang dapat berwarna coklat, kuning, merah jambu, atau kebiru-biruan
dengan permukaan licin.
·
Sebagian besar lesi
berlokasi di kelopak mata, pipi, lipatan nasolabial, hidung, dahi, di atas
bibir, dan pada kulit kepala; 50% lesi
terjadi dimuka dan kulit kepala, adakalanya lesi juga dapat terjadi di leher
dan badan bagian atas.
· Trikoepitelioma
tipe desmoplastik biasanya single, konsistensi keras dan berbentuk papul yang
ditekan oleh plaque di atasnya yang
berlokasi pada muka.(12)
·
Pada lesi yang multipel
biasanya bersifat autosomal dominan sehingga perlu ditanyakan adakah riwayat
keluarga dengan gejala serupa. Lesi akan muncul pada masa kanak – kanak atau
remaja dan secara berangsur-angsur bertambah luas sesuai dengan bertambahnya
usia. Biasanya lesi terjadi di daerah lipatan nasolabial, tetapi dapat juga
timbul pada daerah dahi, dagu dan preaurikular. Pada beberapa pasien terdapat
lesi berbentuk plaque, nodul atau tumor yang bersatu. Lesi tipe multipel sering
disebut dengan Brooke-Spiegler syndrome/epithelioma adenoid cysticum dimana
terdapat multipel silindroma , spiradenoma, dan trikoepitelioma.(2,12,13)
·
Trikoepitelioma tipe
soliter tampak sebagai papul kecil berukuran 5-8 mm, sewarna kulit, biasanya
pada muka terutama sekitar hidung, di atas bibir, dan pipi pada dewasa.
Kadang-kadang lesi terdapat pada badan, leher, kulit kepala dan ekstremitas
bagian bawah.(13) Terdapat pula TE tipe soliter raksasa meskipun
jarang sekali terjadi. Pada suatu studi kasus dilaporkan ukuran dapat mencapai
4 cm tanpa menimbulkan keluhan.
3. Pemeriksaan
Histopatologi
Untuk memperoleh gambaran
histopatologi perlu dilakukan punch biopsi pada kulit. Prosedur biopsi dengan
cara melakukan irisan kecil sehingga dapat mengambil jaringan untuk pemeriksaan
histologi.(2,3)
Kista yang berisi zat tanduk dan
sel-sel stratum basalis merupakan gambaran histologi yang khas pada TE.(2,3,7)
Terdapat pula palisade perifer, jarang dengan bentuk apoptotik maupun
mitotik. Sebagian besar stroma terdiri dari jaringan ikat fibrous dengan
sedikit komponen miksoid. Biasanya dijumpai kalsifikasi bila terdapat kista
yang ruptur.(2)
Gambaran TE tipe desmoplastik (lesi
kecil yang soliter) berupa stroma skerotik yang menonjol dengan serabut tipis
dan kista berisi keratin. Selain itu tampak jaringan kolagen yang tersusun rapi
melingkari sel epitel, kalsifikasi pada sel stratum korneum dalam kista, dan
jarang tampak gambaran mitosis.(2)
Trikoepitelioma tipe soliter raksasa
digambarkan dengan adanya keterlibatan dermis pars retikular dan jaringan
subkutan.(2) Pada TE tipe multipel akan tampak sarang
sel-sel stratum basalis yang tersusun rapat (pola puzel mozaik) yang
dikelilingi oleh membrana basalis hialin yang cocok dengan gambaran silindroma.
Selain itu tampak pula gambaran sarang sel-sel stratum basalis tersusun secara
melingkar seperti pagar bentuk tidak beraturan dan kista berisi zat tanduk yang
multipel yang cocok dengan gambaran TE. (8)
2 Diagnosis Banding
Berikut beberapa
diagnosis banding dari trikoepitelioma: (7)
1. Siringoma
Siringoma
merupakan salah satu tumor jinak adneksa kulit. Biasanya mengenai pasien dengan
Down syndrome. Lesi berupa papul kecil multiple, perabaan keras, permukaan
licin, sewarna kulit atau kekuning-kuningan, unilateral dan linear pada kelopak
mata dan pipi pada remaja perempuan. Lesi juga cenderung terdapat pada daerah
separuh atas dari tubuh terutama bagian anterior.(13)
2. Silindroma
Silindroma
biasanya soliter, akan tetapi dapat pula multiple terutama bila terkait
autosomal dominan. Biasanya pertumbuhannya lambat, asimptomatik, kadang-kadang
nyeri, lesi berupa papul, nodul atau tumor yang tersusun secara linear, sewarna
kulit atau kemerahan atau kebiruan pada kepala dan leher di usia dewasa. Wanita
lebih sering terkena dibanding laki-laki. Multiple silindroma biasanya
mempunyai ukuran yang bervariasi dan terletak pada kulit kepala dan kadang-kadang
pada muka atau tubuh.(13)
3. Adenoma
sebasea
Adenoma
sebasea biasanya berkaitan erat dengan Muir Torre Syndrome. Lesi berupa papul
atau nodul (diameter ± 0,5 cm), dapat soliter atau multiple, berwarna kuning
hingga merah jambu, biasanya disertai ulserasi atau perdarahan. Lokasi biasanya
pada kepala dan leher, kadang terdapat pada dinding mukosa pipi.(14)
NOTE: Untuk lebih lengkapnya dapat Anda download di sini.
0 komentar:
Posting Komentar