I. DEFINISI
Epidural
hematoma adalah terkumpulnya darah dalam rongga potensial antara duramater dan
tulang tengkorak yang dapat terjadi intrakranial atau spinal.(7)
II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, 2% dari
kasus trauma kepala mengakibatkan epidural hematoma dan sekitar 10% mengakibatkan koma. Secara Internasional
frekuensi kejadian epidural hematoma hampir sama dengan angka kejadian di
Amerika Serikat. Orang yang beresiko mengalami EDH adalah orang tua yang
memiliki masalah berjalan dan sering jatuh.(2,9)
60 % penderita epidural
hematoma adalah berusia dibawah 20 tahun, dan jarang terjadi pada umur kurang
dari 2 tahun dan di atas 60 tahun. Angka kematian meningkat pada pasien yang
berusia kurang dari 5 tahun dan lebih dari 55 tahun. Lebih banyak terjadi pada
laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan 4:1. (9)
Tipe- tipe epidural hematoma :
(6)
- Epidural
hematoma akut (58%)
- Subakut
hematoma ( 31 % )
- kronik
hematoma ( 11%)
III. ETIOLOGI
Epidural
hematoma dapat terjadi pada siapa saja
dan umur berapa saja, beberapa keadaan yang bisa menyebabkan epidural
hematom adalah misalnya benturan pada kepala pada kecelakaan motor. Epidural
hematoma terjadi akibat trauma kepala, yang biasanya berhubungan dengan fraktur
tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah.(2,9)
IV. ANATOMI OTAK
Otak di lindungi dari cedera oleh rambut, kulit
dan tulang yang membungkusnya, tanpa perlindungan ini, otak yang lembut yang
membuat kita seperti adanya, akan mudah sekali
terkena cedera dan mengalami kerusakan. Selain itu, sekali neuron rusak,
tidak dapat di perbaiki lagi. Cedera kepala dapat mengakibatkan malapetaka
besar bagi seseorang. Sebagian masalah merupakan akibat langsung dari cedera
kepala. Efek-efek ini harus dihindari dan di temukan secepatnya dari tim medis
untuk menghindari rangkaian kejadian yang menimbulkan gangguan mental dan fisik
dan bahkan kematian.(1)
Tepat di atas tengkorak terletak galea
aponeurotika, suatu jaringan fibrosa, padat dapat di gerakkan dengan bebas,
yang memebantu menyerap kekuatan trauma eksternal. Di antar kulit dan galea
terdapat suatu lapisan lemak dan lapisan membrane dalam yang mngandung
pembuluh-pembuluih besar. Bila robek pembuluh ini sukar mengadakan
vasokontriksi dan dapat menyebabkan kehilangan darah yang berarti pada
penderita dengan laserasi pada kulit kepala. Tepat di bawah galea terdapat
ruang subaponeurotik yang mengandung vena emisaria dan diploika.
Pembuluh-pembuluh ini dapat membawa infeksi dari kulit kepala sampai jauh ke
dalam tengkorak, yang jelas memperlihatkan betapa pentingnya pembersihan dan
debridement kulit kepala yang seksama bila galea terkoyak. (1)
Pada
orang dewasa, tengkorak merupakan ruangan keras yang tidak memungkinkan
perluasan intracranial. Tulang sebenarnya terdiri dari dua dinding atau tabula
yang di pisahkan oleh tulang berongga. Dinding luar di sebit tabula eksterna,
dan dinding bagian dalam di sebut tabula interna. Struktur demikian
memungkinkan suatu kekuatan dan isolasi yang lebih besar, dengan bobot yang
lebih ringan . tabula interna mengandung alur-alur yang berisiskan arteria
meningea anterior, media, dan p0osterior. Apabila fraktur tulang tengkorak
menyebabkan robeknya salah satu dari artery-artery ini, perdarahan arterial
yang di akibatkannya, yang tertimbun dalam ruang epidural, dapat menimbulkan
akibat yang fatal kecuali bila di temukan dan diobati dengan segera.
Pelindung
lain yang melapisi otak adalah meninges. Ketiga lapisan meninges adalah dura mater,
arachnoid, dan pia mater (1)
- Dura
mater cranialis, lapisan luar yang tebal dan kuat. Terdiri atas dua
lapisan:
- Lapisan
endosteal (periosteal) sebelah luar dibentuk oleh periosteum yang membungkus
dalam calvaria
-
Lapisan
meningeal sebelah dalam adalah suatu selaput fibrosa yang kuat yang berlanjut
terus di foramen mágnum dengan dura mater spinalis yang membungkus medulla
spinalis
- Arachnoidea
mater cranialis, lapisan antara yang menyerupai sarang laba-laba
- Pia
mater cranialis, lapis terdalam yang halus yang mengandung banyak pembuluh
darah.
V. PATOFISIOLOGI
Pada
hematom epidural, perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter.
Perdarahan ini lebih sering terjadi di daerah temporal bila salah satu cabang
arteria meningea media robek. Robekan ini sering terjadi bila fraktur tulang
tengkorak di daerah bersangkutan. Hematom dapat pula terjadi di daerah frontal
atau oksipital.(8)
Arteri meningea media yang
masuk di dalam tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara durameter
dan tulang di permukaan dan os temporale. Perdarahan yang terjadi menimbulkan
hematom epidural, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut
dari tulang kepala sehingga hematom bertambah besar. (8)
Hematoma yang membesar di
daerah temporal menyebabkan tekanan pada lobus temporalis otak kearah bawah dan
dalam. Tekanan ini menyebabkan bagian medial lobus mengalami herniasi di bawah
pinggiran tentorium. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tanda-tanda neurologik
yang dapat dikenal oleh tim medis.(1)
Tekanan dari herniasi unkus
pda sirkulasi arteria yang mengurus formation retikularis di medulla oblongata
menyebabkan hilangnya kesadaran. Di tempat ini terdapat nuclei saraf cranial
ketiga (okulomotorius). Tekanan pada saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan
ptosis kelopak mata. Tekanan pada lintasan kortikospinalis yang berjalan naik pada
daerah ini, menyebabkan kelemahan respons motorik kontralateral, refleks
hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif.(1)
Dengan makin membesarnya
hematoma, maka seluruh isi otak akan terdorong kearah yang berlawanan,
menyebabkan tekanan intracranial yang besar. Timbul tanda-tanda lanjut
peningkatan tekanan intracranial antara lain kekakuan deserebrasi dan gangguan
tanda-tanda vital dan fungsi pernafasan.(1)
Karena perdarahan ini berasal
dari arteri, maka darah akan terpompa terus keluar hingga makin lama makin
besar. Ketika kepala terbanting atau terbentur mungkin penderita pingsan
sebentar dan segera sadar kembali. Dalam waktu beberapa jam , penderita akan
merasakan nyeri kepala yang progersif memberat, kemudian kesadaran berangsur
menurun. Masa antara dua penurunan kesadaran ini selama penderita sadar setelah
terjadi kecelakaan di sebut interval lucid. Fenomena lucid interval terjadi
karena cedera primer yang ringan pada Epidural hematom. Kalau pada subdural
hematoma cedera primernya hamper selalu berat atau epidural hematoma dengan
trauma primer berat tidak terjadi lucid interval karena pasien langsung tidak
sadarkan diri dan tidak pernah mengalami fase sadar. (8)
NOTE: Untuk lebih lengkapnya dapat Anda download di sini.
1 komentar:
The 4 Best Casino Casinos in St. Louis - MapyRO
The 포천 출장샵 4 Best Casino Casinos 하남 출장샵 in St. Louis · The 5 Best 계룡 출장안마 Casinos in St. Louis · Casino Palace Casino · Casino 영천 출장안마 at 성남 출장마사지 Charles Town Races · Casino Queen Casino · Casino Atlantic City
Posting Komentar