Skizofrenia adalah suatu kelompok gangguan psikosis yang dikarakterisasikan dengan adanya gangguan pikiran, emosi dan tingkah laku, pikiran yang tidak terhubungkan, persepsi dan perhatian yang keliru, hambatan dalam aktivitas motorik, emosi yang datar dan tidak sesuai, dan kurangnya toleransi terhadap stres dalam hubungan interpersonal. Gangguan ini diikuti dengan gejala penarikan diri terhadap lingkungan dan realitas menuju sebuah kehidupan delusi dan halusinasi.
FAKTOR RESIKO
Multi faktorial, banyak teori dan model yang di ajukan dan salah satu yang paling banyak diajukan adalah:
1. Model stress-diathesis
Model stress-diathesis adalah teori psikologis yang menjelaskan perilaku yang baik muncul sebagai akibat hasil dari faktor genetik dan biologi (nature) dan pengalaman hidup (Nuture). Model ini mengasumsikan bahwa disposisi terhadap gangguan psikologis tertentu dapat merupakan hasil kombinasi dari genetik dan pengalaman yang didapat. Isitilah daiatesis digunakan untuk merujuk pada kecenderungan genetik ke arah kondisi normal atau sakit. Menurut model ini, kecenderungan genetik ditambah dengan beberapa stress psikososial dapat berkahir dengan sebuak ke abnormalitasan.
2. Faktor biologik
Melibatkan bagian otak (sistim limbik, ganglia basalis, lobus frontal) dan neurotransmiter (dopamine, serotonin, norephineprine, asam amino). Susunan syaraf orang skizofren rentan, neurotransmitter di otak meningkat, tapi pada tahap lanjut neurotransmitter mengalami defisit/ hipofungsi. Misalnya apabila terjadi kenaikan dopamin maka akan menimbulkan gangguan neurologi atau psikotik seperti waham.
Maladaptif, interaksi dengan orang-orang terdekatnya. Biasanya terjadi pada orang-orang maladaptif (kemampuan adapsinya kurang). Sering juga pada orangorang yang mengisolasi diri, ngomong sendiri.
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA
Berdasarkan PPDGJ III meliputi:
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a.- Thought echo
- Thought insertion or withdrawal
- Thought broadcasting
b. - Delusion of control
- Delusion of influence
- Delusion of passivity
- Delusion perception.
c. Halusional Auditorik ;
d. Waham-waham menetap jenis lainnya
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
h. Gejala negatif
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.
JENIS SKIZOFRENIA
Skizofrenia diklasifikasikan menjadi 5 :
F.20. Skizofrenia Paranoid
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
F20.3 Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )
F20.5 Skizofrenia Residual
F20.6 Skizofrenia Simpleks
Edited by: Muhammad Audi Arby
0 komentar:
Posting Komentar