CERITA INDOMIE#I : dr.iskandar-1**
Isya itu..terburu-buru dia masuk musholla, imam sudah sampai di pertengahan bacaan surat pendeknya. Ketika mengintip ke dalam, terlihat satu shaf terdepan sudah tersusun rapi, hanya saja masih menyisakan spasi yang terlihat sempit di ujung sajadah sebelah kanan.. "..kalo sisa tempat itu ga termasuk bagian yang ditutup sajadah, aku gabung di shaf kedua aj lah..", gumam nya dalam hati-mempertimbangkan ubin mushalla yg dingin tentu tidak nyaman buat shalat, sembari celingak-celinguk mengatur pandangan agar spasi sempit itu terlihat jelas. Setelah ia mendekat ternyata spasi itu masih muat untuk 1 orang jamaah lagi. Alhamdullillah, Allahu akbar..
Belum juga konsentrasi nya terpusat ke shalat--masih dengan bayangan tentang pasien RR malam itu yg kebetulan ayah kawannya, Ferlizarisma--seseorang mengambil tempat di sebelah kanan nya, berbatasan dengan sajadah, "maksa banget, mepet2 dinding gini", pikirannya berkelebat, merusak khusyuknya shalat. Sekilas, ia merasa mengenal setelan batik koko nya, sepertinya seseorang yang ia temui di tempat wudhu tadi. Orang tersebut memulai takbir dan menikmati dinginnya ubin mushalla sepanjang shalat malam itu.