Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 25 April 2011

Skizofrenia



DEFINISI
Skizofrenia adalah suatu kelompok gangguan psikosis yang dikarakterisasikan dengan adanya gangguan pikiran, emosi dan tingkah laku, pikiran yang tidak terhubungkan, persepsi dan perhatian yang keliru, hambatan dalam aktivitas motorik, emosi yang datar dan tidak sesuai, dan kurangnya toleransi terhadap stres dalam hubungan interpersonal. Gangguan ini diikuti dengan gejala penarikan diri terhadap lingkungan dan realitas menuju sebuah kehidupan delusi dan halusinasi.

FAKTOR RESIKO
Multi faktorial, banyak teori dan model yang di ajukan dan salah satu yang paling banyak diajukan adalah:
1.      Model stress-diathesis

 Model stress-diathesis adalah teori psikologis yang menjelaskan perilaku yang baik muncul sebagai akibat hasil dari faktor genetik dan biologi (nature) dan pengalaman hidup (Nuture). Model ini mengasumsikan bahwa disposisi terhadap gangguan psikologis tertentu dapat merupakan hasil kombinasi dari genetik dan pengalaman yang didapat. Isitilah daiatesis digunakan untuk merujuk pada kecenderungan genetik ke arah kondisi normal atau sakit. Menurut model ini, kecenderungan genetik ditambah dengan beberapa stress psikososial dapat berkahir dengan sebuak ke abnormalitasan.

2.      Faktor biologik

Melibatkan bagian otak (sistim limbik, ganglia basalis, lobus frontal) dan neurotransmiter (dopamine, serotonin, norephineprine, asam amino). Susunan syaraf orang skizofren rentan, neurotransmitter di otak meningkat, tapi pada tahap lanjut neurotransmitter mengalami defisit/ hipofungsi. Misalnya apabila terjadi kenaikan dopamin maka akan menimbulkan gangguan neurologi atau psikotik seperti waham.

Minggu, 24 April 2011

Glaukoma Sekunder



DEFINISI
Glaukoma adalah suatu neuropati diskus optikus yang ditandai oleh tekanan tinggi intra okular (IOP) yaitu di atas 21 mmHg, kerusakan serabut nervus optikus, kehilangan lapangan pandang secara progresif, dan dapat menyebabkan kebutaan secara permanen
 Glaukoma sekunder adalah peningkatan tekanan intraokular yang terjadi sebagai suatu manifestasi dari penyakit mata lain.
Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang disebabkan oleh penyakit mata lain atau faktor-faktor seperti inflamasi, trauma, perdarahan, tumor, obat-obatan, dan pengaruh fisik atau kimia.

 FISIOLOGI HUMOR AQUEOUS
Humor aqueous mengalir ke dalam bilik posterior kemudian masuk diantara permukaan posterior iris dan selanjutnya masuk ke bilik anterior. HA keluar dari bilik anterior melalui dua jalur, yaitu jalur konvensional (jalur trabekula) dan jalur uveosklera (jalur non trabekula). Jalur trabekula pada bilik anterior dibentuk oleh dasar iris dan kornea perifer, melewati trabekular meshwork (TM) dari sklera, masuk ke kanal schlemn (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena aqueous). Melalui kanal kolektor, HA dibawa ke pembuluh darah sklera dimana HA bercampur dengan darah. Pada jalur uveosklera, HA mengalir melalui korpus siliaris ke ruang supra arakhnoid dan masuk ke dalam sirkulasi pada vena.

Sabtu, 02 April 2011

Pemeriksaan Eosinofil pada Apusan Mukosa Hidung Penderita Rhinitis Alergi



PENDAHULUAN
Rinitis Alergi merupakan penyakit hipersensitif type I. Prevalensi rhinitis alergi antara lain Thailand 20%, Malaysia 17%, Singapura 15%, Indonesia 15%. Biasanya terjadi pada umur >> 20 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan: Keluhan, Riwayat keluarga, Eosinofil mukosa hidung, Tes provokasi, Prick tes, dan Kenaikan IgE.

DEFINISI
Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun 2001, rinitis alergi merupakan kelainan pada hidung dengan gejala berupa bersin-bersin (sneezing), keluar ingus (rinore), rasa gatal (nasal itching) dan hidung tersumbat (nasal congestion) setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen yang diperantarai oleh Imunoglobulin (Ig) E

KLASIFIKASI
Klasifikasi rinitis alergi berdasarkan rekomendasi dari WHO Iniative ARIA tahun 2001 dan telah diperbarui oleh ARIA tahun 2008, yaitu:
1.   Berdasarkan sifat berlangsungnya:
a.     Intermiten
b.    Persisten/menetap
2.   Berdasarkan tingkat berat ringannya/keparahan penyakit:
a.     Ringan (mild)
b.    Sedang–berat (moderate-severe)